Jika kita melihat di lingkungan terdekat kita, cara memahami pelajaran
yang paling umum biasanya adalah dengan cara menghafal materi pelajaran
itu sendiri, ya gak? Sehingga tidak lagi mengherankan jika ada di
antara tema-teman kita yang menjadi ‘tentara di sekolah’, alias membawa
buku begitu banyak di dalam tas sehingga menjadikan tas tersebut begitu
berat untuk di bawa. Sudah efektifkah cara memahami pelajaran seperti
itu?
Padahal kalau kita bisa lebih mengerti
lagi dari arti kata ‘menghafal’, bukankah itu berarti kata itu bermakna
untuk mengingat, ya kan? Terlebih kita tahu sendiri, kalau manusia
adalah makhluk yang paling gampang untuk lupa, kalau cara memahami
pelajaran yang seperti itu terus dilanjutkan, maka bisa-bisa kita justru
menjadi manusia pelupa, karena apa? Karena semakin banyak yang kita
tahu, maka akan semakin banyak pula yang akan kita lupakan, apalagi
kalau cuma dihafalkan, ya gak?
Namun sekarang saya memiliki cara saya
sendiri supaya lebih bisa memahami berbagai pelajaran yang diajarkan
dosen, meski itu adalah pelajaran atau mata kuliah yang paling sulit
sekalipun + dosennya sangat nyebelin. Udah gak terbayang kan, gimana
ruwetnya pikiran kita ketika mendapati suasana belajar yang semacam itu?
Namun dengan cara memahami pelajaran yang satu ini, akhirnya saya bisa
sedikit demi sedikit menguasai berbagai materi pelajaran tanpa harus
menghafal satu karakter pun.
Seperti kalimat yang pernah disampaikan oleh Bill Gates:
“I will always choose a lazy person to do a difficult job, because he will find an easy way to do it”
Berhubung saya sejak dari dulu emang
udah pemalas, maka saya berusaha mencari cara supaya tetap bisa memahami
pelajaran, tapi tetap dengan cara yang mudah, karena apa? Karena dalam
bersentuhan dengan pelajaran itu saja sudah sulit, masa mau ditambah
lagi kesuliatannya hanya untuk berusaha memahami pelajaran itu sendiri,
ya gak?
Dan hal pertama yang saya usahakan dalam cara memahami pelajaran
biasanya adalah selalu berusaha untuk memahami apa yang disampaikan
oleh dosen yang sedang menjelaskan materi, alias memperhatikan (kayak
kita lagi nonton film getoh…). Kalau pun dari cara dosen itu
menyampaikan penjelasannya sangat sulit untuk dipahami, maka mau gak mau
kita pun harus memaksakan diri kepada dosen tersebut untuk
menjelaskannya secara lebih mudah. Bagaimana caranya? Simak tulisan saya
yang satu ini: “Yuk, Paksa Metode Mengajar Guru yang Membosankan!”
Meski kita telah bersusah payah untuk
memperhatikan dan memahami apa yang disampaikan oleh dosen tersebut,
terkadang akan ada situasi dimana kita biasanya tidak memiliki mood
untuk bener-bener memahami apa yang disampaikan oleh dosen (kalau saya
biasanya sih karena ngantuk haha…), maka satu-satunya cara memahami
pelajaran yang sedang disampaikan oleh dosen itu adalah untuk berusaha
paling tidak untuk bisa mendapatkan gambaran dari materi yang sedang
disampaikan.
Meskipun tidak bisa secara penuh
pelajaran itu bisa kita pahami, tapi kalau kita sudah punya sedikit
gambaran dari materinya, pasti ketika kita mengulang kembali apa yang
telah disampaikan oleh dosen itu, maka akan secara cepat kita bisa
memahami pelajaran itu, karena sebelumnya kita sudah punya sedikit modal
dalam belajar, yaitu gambarannya.
Untuk cara ke dua dalam usaha untuk
memahami pelajaran, tadi sempat saya sampaikan kalau saat dosen sedang
menjelaskan maka kita juga harus memperhatikan kan? Maka tidak boleh ada
aktivitas lain selain memperhatikan penjelasan si dosen, dengan kata
lain sebaiknya kita menomor duakan mencatat dari penjelasan dosen. Akan
menjadi pengecualian jika Anda memang bisa memahami pelajaran sambil
mencatatnya, tapi kalau memang tidak bisa, ya tentunya harus
mengutamakan perhatian kepada dosen, titik.
Kalau untuk cara yang ke tiga,
berhubungan dengan tugas-tugas maka sudah seharusnya bagi kita untuk
mengerjakannya biar kita jadi lebih bisa memahami pelajaran yang telah
dijelaskan oleh si dosen. Kalau gak mau berusaha untuk mengerjakan tugas,
atau cuma nunggu server (temen) selesai ngerjain, dijamin apa yang
telah menjadi jerih payah dalam memberikan perhatian kepada dosen itu
cuma seperti kita menghafal apa yang telah disampaikan oleh si dosen,
sehingga di masa depan nanti pastinya akan mudah untuk kita lupakan.
Dengan kita mengerjakan tugas itu juga
bisa menjadikan kita semakin lebih bisa meresapi dari pelajaran itu,
karena seperti yang sudah kita tahu kalau pengalaman adalah guru
terbaik. Apa yang baru saja disampaikan oleh dosen itu hanyalah sebuah
pengenalan saja terhadap pelajaran itu, sedangkan untuk proses memahami
pelajaran itu bergantung pada banyaknya pengalaman kita. Semoga cara ‘bodoh’ memahami pelajaran ini bisa memberikan inspirasi kepada Anda. Salam
sumber : http://www.iprasblog.com/cara-memahami-pelajaran-biar-lebih-menarik/1134